Siaran Pers – Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI)

Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas meningkatnya kejadian pohon tumbang di berbagai wilayah Jakarta dalam beberapa minggu terakhir. Kejadian ini tidak hanya menimbulkan gangguan aktivitas publik, tetapi juga membahayakan keselamatan warga serta merusak infrastruktur kota.

IALI menilai bahwa persoalan pohon tumbang merupakan isu yang bersifat multidimensional, melibatkan aspek tata kelola, perawatan, perencanaan, hingga implementasi teknis di lapangan. Berbagai temuan awal menunjukkan adanya indikasi lemahnya koordinasi lintas sektor, kurangnya standar pengelolaan pohon perkotaan yang baku, serta praktik perencanaan dan konstruksi lanskap yang belum sepenuhnya sejalan dengan kaidah profesional Arsitektur Lanskap.

IALI menegaskan bahwa pengelolaan pohon perkotaan merupakan komponen vital dari lanskap kota yang sehat, aman, dan berkelanjutan. Oleh karena itu, IALI mengajak seluruh pemangku kepentingan—pemerintah daerah, BUMD, konsultan perencana, kontraktor, akademisi, serta komunitas masyarakat—untuk memandang pohon sebagai aset infrastruktur hijau yang membutuhkan tata kelola berbasis ilmu pengetahuan, data, dan standar profesi.

Untuk mengurangi risiko pohon tumbang dan meningkatkan kualitas ruang hijau kota, IALI mengusulkan langkah-langkah berikut:

  1. Penyusunan Standar Nasional / Standar Daerah Tata Kelola Pohon Perkotaan
    Meliputi inventarisasi pohon, penilaian kondisi (tree risk assessment), pemeliharaan, pemangkasan, hingga prosedur penanaman yang tepat spesies, tepat lokasi, dan tepat teknik.
  2. Pembentukan Unit Khusus Manajemen Pohon (Urban Tree Management Unit)
    Beranggotakan ahli arborikultur, arsitek lanskap, agronom, dan teknisi lapangan yang bekerja secara terintegrasi di bawah pemerintah daerah.
  3. Audit Pohon Prioritas
    Dilakukan secara berkala, khususnya pada jalur protokol, kawasan padat aktivitas publik, area rawan angin kencang, serta lokasi yang memiliki infrastruktur bawah tanah.
  4. Perbaikan Sistem Perencanaan dan Konstruksi Lanskap
    Memastikan setiap proyek ruang terbuka hijau (RTH), jalan, drainase, dan utilitas mengikuti standar perakaran, media tanam, jarak tanam, serta perlindungan ruang tumbuh pohon.
  5. Penguatan Koordinasi Lintas Sektor
    Termasuk harmonisasi data dan SOP antara Dinas Pertamanan, Dinas Bina Marga, Dinas Sumber Daya Air, Dinas Lingkungan Hidup, hingga pihak swasta penyedia utilitas.
  6. Pendidikan Publik dan Pelatihan Teknis
    Melalui program sertifikasi, workshop arborikultur, serta peningkatan kapasitas bagi petugas lapangan agar praktik pemangkasan dan perawatan dapat dilakukan secara benar dan aman.

IALI siap bekerja sama dengan pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat ketahanan lanskap Jakarta melalui pendekatan ilmiah, profesional, dan berorientasi jangka panjang. Kami percaya bahwa kota yang aman dari risiko pohon tumbang bukan hanya soal respons darurat, tetapi tentang perencanaan lanskap yang matang, tata kelola yang tepat, dan komitmen berkelanjutan untuk menjaga kesehatan pohon kota.

Jakarta 21 November 2025

Pengurus Nasional 

Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia Periode 2025 – 2028

(ttd dan cap)

Rahman Andra Wijaya

Ketua Umum

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *